Marketing Your Skill

Marketing Your Skill
Seorang pemilik toko yang besar dan lengkap tak tahu mengapa tokonya selalu sepi dari pengunjung. Kemudian ada petani memproduksi sayuran berbagai macam mulai dari buncis , cabai, bayam, sawi, kacang panjang, tomat, mentimun suatu saat menyesal telah bermandi keringat di sawah ternyata hasil produksinya hanya di hargai Rp 500 saja. Peternak yang sudah bertahun-tahun menggeluti ayam, itik, kambing, sapi perah, sapi pedaging pun menyesal telah banyak menginvestasikan dananya untuk membuat kandang, induk dan berbagai biaya operasional ternaknya namun tak memperoleh hasil yang diharapkan. Petani ikan lele, gurami dan nila pun demikian ia tak dapat menikmati pendapatan yang diharapkan karena hampir setiap pedagang yang membeli ikannya di kolam dihargai murah serta komplain ikannya banyak yang mati diperjalan. Sampai suatu saat ketemu seorang ahli teknisi jaringan komputer dan mekanik otomotif tak tahu bagaimana mencari uang dengan keahlian yang dimilikinya. Semua cerita tadi tak perlu terjadi bila seseorang memiliki sense of marketing.
Setiap profesi butuh marketing karena ia harus tahu Apa barang yang mau diproduksi atau jasa yang dia bisa berikan, Kapan harus disampaikan kepada konsumen, Dimana tempat menyajikan barang atau jasa tersebut, kepada Siapa barang/jasa tersebut disampaikan, Bagaimana teknik produksi dan penyampaian jasa tersebut hingga memuaskan konsumen, serta tahu alasan Mengapa ia harus memproduksi dan menyampaikan jasa yang dimiliki tersebut.
Contoh diatas seorang pemilik Toko tak harus kebingungan tokonya sepi bila ia mengetahui Segmentasi/pengelompokkan calon konsumen yang dituju. Bila Targeting/sasaran konsumen di sekitar tokonya adalah masyarakat kelas menengah kebawah dari segi pendapatan ekonomi percuma saja ia membangun toko yang besar megah dengan barang yang serba lengkap, karena konsumennya menginginkan barang yang murah setiap ia membutuhkan dengan jangkauan tempat tak jauh dari tempat tinggalnya. Karena dengan membangunToko yang besar dan megah ia telah salah menempatkan diri (Positioning).
Berikut cerita seorang petani yang menanam berbagai macam sayuran namun laku dengan harga murah tak perlu terjadi bila ia tahu Produk atau sayuran apa yang harus diproduksi disaat yang tepat. Lebih dari itu teknik memproduksi diluar musim harus dimiliki serta pemanfaatan atau pemberian nilai tambah produksi dengan cara seleksi barang dan packing yang lebih bagus atau lebih jauh lagi dengan mengubahnya menjadi produk lain seperti manisan cabai, manisan tomat, keripik bayam, keripik sawi dan lain sebagainya. Hal serupa dapat dilakukan dengan produk rambutan yang dapat diolah menjadi sirup rambutan, keripik rambutan , jenang/dodol rambutan, manisan rambutan, Nata rambutan ataupun buah kaleng rambutan. Pemilihan produk yang tepat sesuai dengan Segmen pasar sasaran yang dituju serta pembetukan opini konsumen tentang kualitas produk akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan petani tersebut.
Peternak itupun tak harus menanggung besarnya biaya operasional produksinya bila ia mampu menentukan Harga (Pricing) yang tepat. Contoh bila pasar yang dituju adalah konsumen penggemar produk organik produksi ayam kampung akan lebih tepat dari pada ayam broiler karena ia akan memperoleh harga lebih tinggi dengan beban biaya operasional lebih rendah. Demikin pula dengan petani tadi ia akan men dapatkan harga yang lebih rendah bila ia memotong rantai distribusi dengan tanpa lewat pedagang perantara ia sorting sendiri sayurannya berdasarkan kualitasnya serta diikuti packing yang menarik serta menyampaikan langsung ke konsumen langsung lewat dagang keliling (ethek) ataupun pasar subuh dan supermarket.
Petani ikan pun tak harus kebingungan dihargai murah oleh pedagang ikan karena ia telah menerapkan Distribusi langsung dengan mengirim sendiri ikan-ikan produksinya bahkan setelah ia menerapkan e-marketing dengan membuka web site, belakangan pesanan bahkan datang dari pasar luar negeri pun dapat dilayaninya karena ia menguasai distribusi ikan tanpa air namun tetap hidup yang dapat dikirim lewat pesawat udara.
Teknisi komputer jaringan dan teknisi mekanik otomotif pun tak perlu menyesal masuk jurusan tersebut mengingat ia telah paham benar bagaimana mempromosikan diri sebagai tenaga terampil. Ia mulai dengan menampilkan diri (People) sebagai sosok teknisi yang rajin, disiplin dan kreatif serta selalu berpenampilan rapi. Kemudian ia membuat curiculum vitae yang sangat menarik berupa slide interaktif dan program yang dikemas dalam cd serta memiliki blog atau website yang memuat kegiatan-kegiatan profesional yang selama ini dia lakukan. Bahkan blog dan website pribadinya rajin memuat tips trik terbaru di bidang teknologi komputer jaringan atau mekanik otomotif. Jadi secara fisik ia pun sangat menarik (Phisical Evidance)
Ia juga memanfaatkan jaringan teman-temannya selama ini baik lewat online seperti facebook, twitter, BBM maupun offline lewat kumpulan alumni SMK tempat ia menempuh studi, geng para pemilik sepeda motor modifikasi, klub musik reggae yang selama ini menjadi hobinya, untuk mempromosikan diri bahwa ia ahli di bidangnya (Word of Mouth and Lobbying). Selain itu ia tak lupa selalu menampilkan diri setiap ajang kompetisi teknisi dan meninggalkan kartu nama pada setiap orang baru potensial yang ditemuinya.
Sesungguhnya akan sangat mudah menerapkan ilmu marketing bila kita mengenal sense of marketing atau kepekaan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga memberikan nilai tambah secara Image maupun financial. Demikian tips singkat saya untuk seluruh siswa SMKN 1 Kademangan semoga kalian menjadi generasi penerus bangsa yang dibanggakan. Anda akan bahagia bila pandai membahagiakan orang-orang disekitar anda. (mth)

Komentar

Postingan Populer